Mutiara Hikmah

Mata adalah penuntun dan hati adalah pendorong dan penuntut. Mata memiliki kenikmatan pandangan dan hati memiliki kenikmatan pencapaian. Keduanya merupakan sekutu yang mesra dalam setiap tindakan dan amal perbuatan manusia, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain.Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri.
Niat untuk selalu tampak indah dan menarik adalah suatu kewajaran, namun Allah Maha Mengetahui segala yang melintas di hati kita, apabila niat kita tergelincir kedalam kemaksiatan dan kesia-siaan bisa jadi Allah akan memberikan jalan terbukanya bencana bagi kita, oleh karenanya bersungguh-sungguhlah berniat hanya untuk menggapai ridha Allah.Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
Setiap orang yang kita jumpai dalam hidup membawa suatu misi mengajar kita sesuatu yang baru.Kebaikan tidak terletak dalam melakukan dengan benar karena peraturan, melainkan melakukan yang benar karena alasan yang benar.
Cinta itu indah, karena ia bekerja dalam ruang kehidupan yang luas, dan inti pekerjaannya adalah memberi. Memberi apa saja yang diperlukan oleh orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya.
Keuntungan hakiki adalah keuntungan yang tidak hanya menguntungkan diri pribadi, tapi juga menguntungkan sebanyak mungkin hamba-hamba Allah lainnya.
Usahakanlah apa yang menjadi nikmat tidak menjadi musibah bagi orang lain.Dunia itu ketika sedang menghadapimu, dia memberimu kebaikan orang lain, dan apabila sedang membelakangimu, dia mencabut darimu segala kebaikanmu.
"Semangat tanpa pengetahuan sama dengan api tanpa cahaya.Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya seseorang telah datang pada hari kiamat dengan amal-amal saleh yang bila diletakkan di atas gunung maka ia akan memberatinya. Lalu bangkitlah salah satu nikmat dari nikmat-nikmat Allah, maka nikmat itu hampir saja menghabiskan semua amal saleh orang tadi, kalau saja Allah tidak mengaruniakan kepadanya RAHMAT-NYA. (HR. AL-Mundziry)
Ikhlas dan tauhid adalah pohon yang ditanam di taman hati, Amal perbuatan adalah cabang-cabangnya, sedangkan buah-buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan abadi di alam akhirat. (Ibnul-Qayyim)"Sesungguhnya jika ALLAH SWT menghendaki dan membinasakan seorang hamba, maka Dia mencabut dari orang itu rasa malu. Jika telah tercabut darinya rasa malu, engkau tidak menjumpai orang itu kecuali bergelimang dosa.
Jika engkau tidak menjumpai kecuali bergelimang dosa, dicabut (pula) dari dirinya amanah. Apabila telah dicabut darinya amanah, engkau tidak menjumpainya kecuali sebagai orang yang berkhianat dan dikhianati. Jika engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan berkhianat dan dikhianati, maka dicabut darinya rachmat Allah. Apabila telah dicabut darinya rahmat Allah, engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan terkutuk dan terlaknat.
Jika engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan terkutuk dan terlaknat, maka dicabut darinya ikatan dengan Islam". (HR. Ibnu Majah)Minta tolonglah kepada ALLAH SWT dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu MASALAH, maka janganlah mengatakan: 'Seandainya aku mengerjakan begini maka akan menjadi begitu.
Tetapi katakanlah: itu semua adalah takdir Allah, apa yang dikehendaki-NYA, semua ketentuan-NYA, pasti akan terjadi. Sebab kalimat "Seandainya..." itu akan membuka pintu buat setan. (Al-Hadits)Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.Tampilkanlah dengan sesungguhnya sifat-sifat kekuranganmu, niscaya Allah menolongmu dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya.
Bersungguh-sungguhlah dengan kehinaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kemuliaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dalam ketidakberdayaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan daya dan kekuatan-Nya." (Ibnu Athailah)"Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw beliau berkata:"Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum aku lihat saat ini; pertama, satu kaum yang membawa cemeti (cambuk) seperti ekor sapi.
Mereka memukul manusia dengan cemeti tersebut. Kedua, wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang (nisa'un kasiyatun 'ariya. Mereka berlengang-lenggok dan menggoyang-goyangkan kepala mereka seperti ponok unta yang condong). Wanita-wanita tersebut tidak akan masuk surga dan tidak dapat mencium baunya pun. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian dan sekian"(HR. Muslim)."Ajal ada saatnya. Kesulitan bukan berarti harus kita sikapi dengan putus asa. Pastikan kita bisa mengenal diri dengan lebih baik, mengenal diri dengan lebih baik, mengenal kemampuan lebih maksimal. Jangan melakukan sesuatu tanpa tahu ilmu, tanpa tahu kebenaran, karena bisa jadi bumerang. Tidak usah memaksakan diri agar kelihatan lebih dari kenyataan yang sebenarnya."

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih kepada yang sudah memberikan komentarnya dengan baik.